Sistem saraf manusia terbagi atas sistem saraf tepi dan sistem saraf pusat. Yang dimaksud dengan sistem saraf tepi (Peripheral nervous system) adalah semua serabut saraf yang berada di luar otak atau sumsum tulang belakang. Yang dimaksud dengan sistem saraf pusat (Central nervous system) adalah bagian yang mengatur kerja saraf tepi yang terdapat di otak (brain), batang otak (brain stem), dan sumsum belakang (Spinal cord). Otak sendiri terdiri dari 2 bagian besar, yaitu otak besar (Cerebum) dan otak kecil (Cerebum).
Otak dibungkus oleh 3 selaput otak (Meningen). Yang terluar adalah selaput otak keras atau dura mater (the dura) yang mempunyai perekatan erat dengan tulang tengkorak. Setelahnya terdapat selaput otak lunak, yang terdiri dari lapisan arachnoid (Arachnoidea mater, the arachnoid) dan lapisan pia matter. Lapisan ini melekat sangat erat dan mengikuti lekukan permukaan otak seperti stocking. Di antara ke dua lapisan terakhir ini terdapat lapisan subarachnoid (Subarachnoid space) yang mengandung cairan otak (Cerebrospinal fluid, LCS).
LCS dihasilkan melalui proses di 4 rongga yang terdapat di otak besar kiri kanan (Lateral ventricle), dari sana LCS dialirkan ke rongga tengah (third ventricle), lalu setelah ditambah LCS produk rongga itu dialirkan lagi melalui saluran di batang otak (sylvian duct) menuju rongga lain di batang otak (fourth ventricle). Rongga terakhir ini juga menghasilkan LCS yang selanjutnya dialirkan melalui 2 pasang lubang keluar, dari rongga ini menuju lapisan subarachnoid. Gangguan aliran LCS pada bayi baru lahir menyebabkan terjadinya hydrocephalus dengan kepala yang makin membesar, kelainan ini hanya dapat diatasi melalu operasi.
Proses pembentukan LCS ini menyebabkan terjadinya pemindahan sebagian isi pembuluh darah ke LCS. Pada jaringan tempat proses ini berlangsung terdapat juga mekanisme penyaringan yang terdapat dalam darah memasuki LCS. Kemampuan ini dinamakan blood-brain barrier yang membantu mencegah infeksi otak. Walaupun demikian, masih ada bakteri dan virus yang mampu menembusnya. Kuman penyakit TBC adalah bakteri yang dapat menembus sehingga menyebabkan penyakit TBC selaput otak pada anak-anak, penyakit ini dinamakan penyakit meningitis.
Lapisan selaput otak keras di beberapa tempat menyatu dan membentuk semacam saluran bernama sinus yang berfungsi sebagai pembuluh darah balik (vena). Selanjutnya, di sekitar bawah telinga saluran-saluran itu bermuara membentuk pembuluh nadi (Internal jugular vein) yang mengembalikan darah ke jantung melalui superior vena cava. Cairan LCS juga diserap balik melalui beberapa penonjolan yang terdapat pada sinus tersebut, khususnya yang terdapat sepanjang bagian dalam tulang tengkorak dari dahi ke belakang garis tengah (Superior sagital sinus).
Otak kiri dan kanan dipisahkan oleh bagian atasnya oleh lipatan dura mater serta lapisan meningen lain yang membentuk falx cerebri. Otak besar dipisahkan otak kecil karena adanya tentorium cerebelli yang juga merupakan lipatan selaput otak.
Berbeda dengan otak yang tidak mempunyai saraf penerima rasa sakit, selaput otak mempunyai serabut saraf yang dapat menerima rasa sakit. Jika seseorang terlalu lama berada di bawah sinar panas matahari, misalnya, pembuluh darah di wajah dan kepalanya akan melebar sehingga tampak merah karena pelebaran pembuluh darah. Bersamaan dengan itu, pembuluh darah di dalam rongga kepala akan melebar pula. Karena rongga kepala kempit dibatasi tulang, pelebaran pembuluh darah itu menekan selaput otak sehingga merangsang saraf untuk merasa nyeri. Sebagai akibatnya, yang bersangkutan mengalami sakit kepala berdenyut sesuai dengan irama jantung.
Pembesaran volume otak pada penderita tumor otak dapat mengakibatkan peninggian tekanan di dalam rongga kepala, peninggian tekanan ini menyebabkan penekanan pada selaput otak sehingga penderita mengeluh sakit kepala. Selain itu penambahan volume juga meninggikan tekanan cairan LCS.
Pada orang normal dalam posisi berbaring tekanan LCS di dalam rongga kepala berkisar sekitar 15-18 cm air, pada posisi duduk sekitar 40-45 cm tergantung tinggi badannya. Pada penderita tumot otak, tekanan biasannya meninggi, yakni melebihi angka tersebut. Tekanan itu diteruskan oleh cairan LCS ke celah
subarachnoid yang menembus bola mata pada tempat saraf mata meninggalkan bola mata (
Optic disc). Oleh karena itu tumor otak dapat juga diketahui melalui pemeriksaan mata dengan oftalmoskop (
Ophthalmoscope). Pada pemeriksaan ini akan terlihat bagian itu (
Optic disc) bengkak dan keruh.
Permukaan otak berkeluk-lekuk akibatnya ada tonjolan (
gyrus) dan lekukan (
Sulcus) yang membantu memperluas permukaan otak. Makin luas permukaan otak, makin luas permukaan otak, makin luas pula lapisan luar (
cortex) otak sehingga makin banyak sel saraf yang dapat menempatinya. Jumlah sel saraf yang lebih banyak ini dianggap makin menguntungkan karena seseorang diharapkan lebih pandai jika sel sarafnya banyak.
Pusat kesadaran tertinggi manusia terdapat pada lapisan luar otak besar yang dinamakan
cortex cerebri. Bagian kulit otak ini berwarna lebih gelap dari lapisan di bawahnya sehingga dinamakan juga lapisan kelabu (
gray matter) karena banyak mengandung sel saraf.
Pusat untuk kesadaran manusia atas rangsangan rasa panas, dingin, raba, rasa tekan, rasa getar terdapat di otak, yang dimulai dari puncak kepala sampai sekitar telingan kiri dan kanan. Bagian yang merasakan sesnasi di kaki terletak di dekat puncak kepala, sedangkan rangsangan panas di kepala manusia mempunyai pusat di otak dekat telinga. Jadi, proyeksi tubuh di otak adalah terbalik (sensory homunculus). Di sebelah depan bagian otak terdapat bagian yang mengurus pergerakan otot dari kepala sampai kaki dengan proyeksi terbalik juga (motoric homunculus).
Otak kiri mengurus bagian tubuh sebelah kanan dan sebaliknya. Pada orang yang biasa menggunakan tangan kanan, otak kirinya lebih dominan dan menggunakannya untuk berpikir rasional. Pada orang bersangkutan, fungsi otak kanan selain mengurus perasaan, juga mengurus faktor emosi.
Untuk mempermudah menentukan suatu lokasi, otak dibagi menjadi bagian (lobe) yang namanya sama dengan nama tulang di hadapannya. Pusat untuk menerima rangsangan pendengaran terletak di otak sekitar telinga (temporal lobe), bagian yang menerima sensasi penglihatan terletak di bagain belakang (occipital lobe). Bagian otak kanan menerima sensasi penglihatan yang berasal dari lapang pandang sebelah kiri. Jadi, untuk mata pembagian bukan menurut mata yang mana, melainkan apa yang dilihat oleh mata bagian pinggir dan mata bagain tengah dari 2 mata (lapang pandangan, visual field).
Selain itu, ada pembagian otak menjadi telencephalon dan diencephalon. Telencephalon adalah bagain terbesar otak besar yang membentuk otak kiri dan otak kanan, sedangkan diencephalon terjepit di antaranya. Diencephalon terbagi menjadi hypothalmus, ephitalmus, dan subthalamus dengan memperhatikan posisinya terhadap thalamus.
Untuk menjalankan fungsinya meneruskan impuls atau rangsangan, terjadi aliran listrik pada sel saraf. Walaupun ditemukan adanya aktivitas listrik di otak, berbeda dengan anggapan beberapa tahun lalu, proses yang berlangsung di otak ternyata lebih merupakan proses kimiawi. Otak termasuk salah satu kelenjar terbesar yang menghasilkan macam-macam substansi. Proses merasa sakit yang dahulu dianggap suatu sensasi adanya bahaya kerusakan bagian tubuh yang disalurkan ke otak dengan melalui penjalaran impuls listrik, ternyata melalui serangkaian proses yang melibatkan macam-macam zat yang diproduksi otak. Kebiasaan massage (pijat) diduga sebagai akibat dikelurkannya endorphin (zat seperti morphin yang dihasilakan tubuh) yang memberi kenikmatan. Melatonin membuat seseorang tidur nyenyak dan bayak lagi.
Lapisan otak di bawah lapisan kelabu dinamakan lapisan putih atau substantia alba. Warna putih ini disebakan oleh banyaknya serabut sraf yang sebagian besar dilapisi selaput myelin. Selaput ini berfungsi sebagai perendam (isolator) sekligus berguna untuk mempercepat pengiriman rangsang atau impuls.
Pada saat orang berkeinginan melakukan gerak, pusat gerak di otak akan dikirim rangsang atau impuls melalaui suatu jalur yang dinamakan corticospinal tract. Saluran ini berisi serabut saraf yang akan mengatur semua otot di tubuh. Di bagian dalam otak serabut di saluran ini mengirim cabang menuju bagian otak bernama ganglia basalis. Di ganglia ini rangsngan itu akan diolah dan selanjutnya mengirim rangsangan yang akan turut mengatur gerakan yang dihasilkan. Selain itu, ada juga cabang serabut yang menuju otak kecil (cerebellum) yang akan turut mengatur gerakan otot manusia.
Ketika mencapai batang otak (brain stem), yang terdiri dari mesenchepalon, pons, dan medula oblongata lalu menyilang menuju sisi lain batang otak. Dari sana serabut menuju sumsum belakang (spinal cord) dan mengurus gerakan yang diinginkan. Di sumsum belakang itulah serabut dari otak besar, ganglia basalia dan otak kecil bersama-sama mengatur gerakan tubuh.
Pada saat orang menerima rangsangan panas dari api pada salah satu bagian tubuhnya, perasaan itu diterima ujung saraf dan diteruskan melalui alur yang serupa dari sumsum belakang ke otak. Perbedaannya, ganglia basalis dan otak kecil tidak dilibatkan, tetapi ada suatu inti lain yang dinamakan thalamus yang terlibat.
Thalamus merupakan suatu bagunan di otak yang terlibat dalam proses penerimaan sensasi dan koordinasi gerakan motoris, dan beberapa fungsi lain. Ganglia basalis mempunyai peran penting dalam mengatur koordinasi kontraksi otot. Yang termasuk ganglia basalis antara lain nucleus lentiformis (putamen & globus pallidus), dan nucleus caudatus.
Pusat untuk mengatur semua bagian kepala, termasuk untuk merasakan sesuatu dan menggerakan bagian kepala, terletak di batang otak. Pusat itu berada di bawah pengaruh pusat lebih tinggi di cortex, dan mempunyai serabut saraf yang dinamakan saraf otak. Saraf otak ini berjumlah 12 pasang dan diberi nomor.
- Saraf no-1 (Olfactory nerve) : Untuk penciuman
- Saraf no-2 (Optic nerve) : Untuk peglihatan
- Saraf no-3 (Oculomotor nerve)
- Saraf no-4 (Trochlear nerve)
- Saraf no-5 (Trigeminal nerve) : Untuk sensasi di kepala dan otot pengunyah
- Saraf no-6 (Abducens nerve) : Untuk penggerak bola mata
- Saraf no-7 (Facial nerve) : Untuk otot mimik muka dan pengecapan
- Saraf no-8 (Vestibulocochlear nerve) : Untuk pendengaran dan keseimbangan
- Saraf no-9 (Glossopharyngeal nerve) : Untuk penggerak kerongkongan
- Saraf no-10 (Vagus nerve) : Saraf parasimpatis utama
- Saraf no-11 (Accessory nerve) : Untuk penggerak kerongkongan dan otot pundak
- Saraf no-12 (Hypoglossal nerve) : Untuk penggerak lidah
Dibagian tengah otak besar di depan bawah thalamus terdapat struktur yang dinamakan hypothalamus. Di dalam struktur ini terdapat bangunan-bangunan berupa kelompok sel saraf (Nucleus) yang menghasilkan zat-zat yang penting untuk kehidupan. Zat-zat tersebut, yang disebut 'releasing factor' dialirkan oleh darah ke kelenjar hypophyse dan berfungsi untuk merangsang hypophyse mengeluarkan hormon yang sesuai dengan nama releasing factor itu.
Hypothalamus juga mengatur fungsi vital tubuh yang lain, seperti tidur-bangun dan tingkat kesadaran (Alertness) seseorang pada suatu saat. Hypothalamus termasuk organ yang vital untuk kehidupan. Dari antara semua sensasi yang diterima tubuh, sensasi penciuman yang mempunyai jalur tersendiri (Rhinencephalon).
Di bagian dalam otak terdapat bagian yang dinamakan hipocampus, yang juga berhubungan dengan sistem limbik. Hipocampus ini berhubungan juga dengan emosi dan pembentukan memory. Tersebar di dalam jaringan otak terdapat juga kumpulan sel saraf yang selintas tampak tak teratur dan dinamakan reticular formation. Jaringan ini menerima dan mengolah informasi tentang sensasi yang diterima, terutama yang menyangkut rasa nyeri. Sebagai bagian dari fungsinya, dari pengolahan sensasi yang diterima jaringan itu dapat membantu menyegarkan dan mengurangi rasa mengantuk (ARAS = Ascending Reticular Activating System). Jaringan ini di batang otak juga berfungsi mengurus fungsi jantung dan pernapasan yang dijalankan melalui sistem saraf otonom.
Itulah sebabnya batang otak disebut sebagai bagian otak yang vital bagi hidup manusia. Otak kecil (cerebellum) terletak di bagian belakang kepala. Otak kecil ini menggantung di belakang pons. Cerebellum berfungsi untuk mengatur koordinasi gerakan.
Permukaan otak kecil juga berlekuk-lekuk, tetapi dengan pola yang berbeda dari pada otak besar. Jika pada cerebrum lekukan itu dinamakan gyri & sulci, pada cerebellum lipatannya dinamakan folia. Keberadaan lipatan ini juga memperluas permukaan lapisan kulit cerebellum yang banyak mengandung sel saraf. Walaupun pada keadaan normal cerebellum tidak lebih besar dari kepalan tangan, luas permukaannya mencapai lebih dari 1 meter persegi.
Sumsum belakang (
spinal cord) mempunyai gambaran yang berbeda. Sumsum belakang ini terletak di dalam lubang yang dibentuk oleh susunan tulang belakang (
Canalis vertebralis) mulai dari peralihan dengan kepala sampai di ruas pinggang yang kedua. Bagian paling ujung sumsum belakang ini merupakan pusat saraf yang keluar dari lubang pda tulang
sakrum yang paling bawah dekat anus.
Kontraksi otot mulai dari leher ke bawah diurus oleh pusat yang terdapat di sumsum belakang. Walaupun otak sehat sempurna, bila sumsum belakang terganggu, yang bersangkutan mengalami kelumpuhan untuk menggerakkan otot yang diurus bagian sumsum belakang itu. Kelumpuhan mempunyai beberapa bentuk. Ada kelumpuhan yang berupa menurunnya tenaga sehingga tak mampu melawan gravitasi saja (
Pharese); dan ada yang memang tak dapat digerakkan sama sekali (
Paralyse).
Paralyse juga dibedakan akibat kerusakan serabut saraf atau akibat kerusakan di pusat. Kerusakan di pusat akibat stroke dan lain-lain menyebabkan kelumpuhan yang kaku (
Spastic paralysis), sedangkan kelumpuhan akibat kerusakan saraf berbentuk kelumpuhan yang lemas (
Flaccid paralysis).
Sumsum belakang mempunyai bagian pinggir (
Cortex) yang berwarna putih (
Substantia alba) karena banyak serabut saraf berlapis
myelin. Bagian tengahnya (
medulla) menunjukkan gambaran seperti kupu-kupu berwarna gelap (
Substantia grisea). Di luar sumsum belakang selalu ada bangunan berupa pelebaran serabut saraf yang dinamakan
ganglion radix dorsale. Ganglion ini berisi badan sel saraf yang menerima rangsang raba (sel sensoris) dan lain-lain dari tubuh. Sayap kupu-kupu sebelah belakang (
posterior horn) mengandung sel saraf yang mengurus sensasi itu dan meneruskannya ke otak. Sayap bagian depan (
anterior horn) mengandung sel saraf yang merangsang otot uantuk bergerak (sel motoris). Dalam gerak refleks, impuls masuk lewat bagian belakang sumsum belakang langsung diteruskan ke sel motoris di bagian depan sebelum otak menyadari apa yang dirasakan.
Serabut saraf dari sumsum belakang meninggalkan sulang belakang melalui celah di antara 2 ruas belakang (
Intervertebral foramen). Akibatnya kecelakaan atau kesalahan gerak, dapat terjadi pecahnya bagian antara 2 ruas tulang itu sehingga isinya menjorok ke belakang (
hernia nucleus pulposus). Pada keadaan demikian, serabut saraf yang keluar dari lubang tadi akan terjepit dan menyebabkan rasa nyeri yang hebat serta kesuliatan bergerak. Kelainan ini sering disebut sebagai 'saraf jepit' dan diperbaiki dengan operasi.
Sumsum belakang juga dibungkus oleh 3 lapisan selaput otak (
meningen) seperti otak. Pengambilan LCS dapat dilakukan melalui rongga
subarachnoid yang terdapat di bawah ruas tulang pinggang kedua. Pengambilan ini dinamakan
lumbal punksi. Tindakan ini dikerjakan untuk memeriksa tekanan di rongga
subarachnoid, serta komposisi cairan LCS.
Sistem saraf manusia terdiri dari sistem sadar atau somatik (
somatic nervous system) dan tidak sadar atau otonom (
autonomic nervous system). Sistem saraf somatik meliputi semua unsur dan jaringan saraf yang dapat disadari, diatur atau dirasakan oleh seseorang.
Di antara kedua sistem ini masih ada sistem lain yang kecil sekali, yaitu yang bersifat
splanchnic. Kemampuan seseorang untuk dapat mengatur dan memunculkan ekspresi wajah tanpa disadari adalah contoh dari kerja sistem
splanchnic. Sistem saraf otonom terdiri dari sistem simpatis (
sympathetic nervous system) dan parasimpatis (
parasympathetic nervous system). Pada suatu organ tubuh, biasanya kedua sistem ditemukan bersama-sama. Saraf simpatis pada organ di dada (seperti jantung) mempunyai efek mengaktifkan, tetapi untuk organ di perut efek itu lebih kuat diatur oleh sistem parasimpatis.
Saraf simpatis mempunyai zat kimiawi
non-adrenalin untuk melaksanakan fungsinya. Pada sistem parasimpatis, mediator yang aktif adalah
acetylcholin. Pada ujung saraf perangsang serabut otot untuk berkontraksi (somatis) didapatkan juga aktivitas
acetylcholin sebagai mediator.
Sistem saraf otonom mengatur aktivtas organ tubuh. Dalam menjalankan fungsinya sistem simpatis dan parasimpatis bekerja saling mengimbangi. Sistem simpatis juga bersifat
katabolik dan parasimpatis bersifat
anabolik.
Saraf tepi terdiri dari saraf otak dan saraf yang keluar dari sumsum belakang atau saraf spinal. Saraf otak sebagian besar mengurus kepala dan leher, kecuali saraf no.10 (
vagus nerve) yang mengurus organ di dada dan perut sampai sebagian usus. Di atas mata dapat dijumpai cabang saraf yang mengurus kulit daerah dahi yang bila ditekan akan terasa nyeri demikian pula di bawah mata saraf untuk kulit pipi.
Saraf otak yang mengurus persarafan gigi rahang atas terletak di dalam rongga tulang rahang atas (
sinus maxillaris). Saraf untuk gigi rahang bawah masuk ke dalam tulang rahang bawah melalui satu lubang yang terletak di belakang gigi geraham ujung.
Persarafan untuk lengan diurus oleh saraf
spinal yang berpangkal di leher, saraf untuk tungkai mempunyai pusat pada sumsum belakang yang letaknya di sekitar iga ke-12 dan batas atas pinggang. Perlu diperhatikan bahwa persarafan kulit di lengan dan tungkai mempunyai distribusi yang memanjang sejajar sumbu lengan atau tungkai, bukan melintang. Oleh karena itu, tidak mungkin seseorang mengalami gangguan saraf yang luasnya seukuran srung tangan atau kaos kaki.
Saraf yang mengurus anggota gerak atas berasal dari serabut saraf
spinal yang membentuk jaringan bernama
brachial plexus. Yang mengurus anggota gerak bawah berasal dari jaringan yang bernama
lumbo-sacral plexus. Saraf yang berasal dari
brachial plexus, antara lain
radial, ulnar, median, dan
musculo-cutaneus. Saraf
plexus lumbo-sacralis meliputi
femoral, obturator, dan sciatic nerve.
Sciatic nerve selanjutnya bercabang menjadi saraf
tibial dan
peroneus.
Persarafan didnding tubuh diurus oleh saraf
intercostal, yaitu saraf sela-iga yang berjumlah 12 pasang. Serabut saraf ini mengurus kulit tubuh mulai dari dekat pundak sampai bagian bawah perut bagian depan. Dinding perut bagian belakang atau daerah pinggang diurus oleh saraf yang berasal dari daerah pinggang yang berjumlah 5 pasang.
Selaput rongga perut (
peritoneum parietale) merupakan bagian dinding perut yang mempunyai sifat somatis; sebaliknya selaput yang sama melekat pada usus merupakan jaringan dengan saraf otonom.
SL adalah
sulcus lateralis, di bagian dalam
sculus ini masih terdapat permukaan otak yang hanya terlihat jika SL direnggangkan. Bagian otak tempat
SC adalah
parietal lobe, bagian tempat SL termasuk
temporal lobe. Di bagian depan terdapat
frontal lobe, dan ujung belakang
occipital lobe.
CrBL menggambarkan
cerebellum dengan permukaannya (
folia) yang lebih kecil atau lebih halus dibandingkan dengan
gyrus atau
sculus pada
cerebrum (otak besar).
Pons dan
MO (
medulla oblongata) merupakan bagian dari batang otak.
Pada gambar ini, otak dibagi 2 dan dilihat dari permukaan tengahnya.
Ccal adalah
corpus callosum yang berisi serabut saraf yang menghubungkan otak kiri dan kanan.
Cop menunjukkan
chiasma opticus, yaitu persilangan serabut saraf penglihatan; dan
Hyp adalah kelenjar
hypophyse yang tergantung di bagian bawah otak.
Th adalah
thalamus, sebuah
nucleus yang berperan dalam sistem sensoris dan motoris;
PCh menggambarkan pembuluh darah yang membentuk
choroid plexus.
Choroid plexus ini merupakan jaringan pembuluh darah yang membentuk cairan atau
liquor cerebrospinalis (LCS), terdapat di
lateral ventricle, ventriculus III (seperti pada gambar ini) dan
ventriculus IV (V4).
Cpin adalah
pineal body,
AC adalah
sylvian duct,
VS atau
vellum superior yang merupakan dinding V4, sedangkan
CanC adalah
canalis centralis.
Pada gambar di atas,
N2,
N3 dan seterusnya menunjukkan nomor dari saraf otak.
Bul adalah
bulbus olfactorius bagian dari sistem penciuman yang terletak di
frontal lobe (LFr) yang melanjutkan dri menjadi
tractus olfactorius (TrOL).
Ltem menunjukkan
lobus temporalis, Inf adalah
infundibulum, sedangkan
Tci adalah
tuber cinerium,
SPA merupakan
anteriot perforate area untuk mesuknya pembuluh darah ke otak.
CMa atau
mammillary body berjumlah 2 buah;
Pyr menunjukkan
pyramis atau bagian batang otak yang diisi oleh serabut motoris dari otak (
corticospinal tract).
LOc adalah
occipital lobe dan
TrO adalah
tractus opticus bagian dari saraf penglihatan.
N5 pada gambar tersebut terlihat mengandung unsur motoris
(RM) dan unsur sensoris
(RS).
Loc sama dengan
occipital lobe.
Dari gambar potongan melintang
medulla spinalis atau
spinal cord terlihat bagian yang berwarna kelabu menunjukkan bagian
cortex atau
substantia alba berisi serabut saraf; bagian berwarna hitam adalah
medulla atau
sunstantia grisea yang berisikan badan sel saraf.
Didalam
medulla spinalis juga terdapat
ganglion radix dorsal atau
dorsal root ganglion yang berisi badan sel sensoris. Serabut saraf sensoris ini masuk ke
medulla spinalis lewat
posterior horn. Badan sel saraf motoris terdapat di
anterior horn.
Lateral horn yang berisi badan sel saaf otonom hanya terlihat di
medulla spinalis segmen trako-lumbal dan sebagian segmen sakral.
Medulla spinalis mempunyai ukuran yang lebih besar di beberapa bagian karena berisi lebih banyak sel saraf. Segmen yang besar itu terdapat di daerah leher akibat banyaknya sel saraf untuk anggota gerak atas (
Intumescentia cervicalis karena
plexus brachialis) dan di daerah lumbal (
intumescentia lumbalis karena
plexus lumbosacralis).